Menurut SEOP, memori adalah suatu label kemampuan kognitif yang luas yang ada
pada manusia, juga mungkin pada haiwan lainnya yang membolehkan mereka
menyimpan maklumat dan membina semula pengalaman lampau, yang mungkin boleh
digunakan untuk masa kini.
Memori atau ingatan bukan merupakan suatu
objek seperti mata, tangan, dan organ tubuh lainnya. De Porter & Hernacki
(dalam Afiatin 2001) menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah suatu
kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Seseorang dapat mengingat
sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari
pada masa lalu. Kegiatan seseorang untuk memunculkan kembali atau mengingat
kembali pengetahuan yang dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu psikologi
disebut recall memory.
Tahap-tahap memory (ingatan)
Atkinson (1993) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan, yaitu :
1. Memasukan pesan dalam ingatan (encoding).
2. Penyimpanan ingatan (storage).
3. Mengingat kembali (retrieval).
Atkinson (1993) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan, yaitu :
1. Memasukan pesan dalam ingatan (encoding).
2. Penyimpanan ingatan (storage).
3. Mengingat kembali (retrieval).
Teori-teori tentang memori
diantaranya adalah :
- Association Model (Model Asosiasi) => Memori merupakan hasil dari koneksi mental antara ide dengan konsep.
- COGNITIVE MODEL (MODEL KOGNITIF) => Memori merupakan bagian dari information processing. Teori ini mencoba menjelaskan bahwa manusia memiliki tiga macam Memori sebagai berikut:
ü Memori Sensoris: Memori
Sensoris didefinisikan sebagai ”momentary lingering of sensory information
after a stimulus is removed.” Memori
Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus
diambil
ü Memori Jangka Pendek: Memori
Jangka Pendek disimpan lebih lama dibanding Memori Sensoris
ü Memori Jangka Panjang: Memori
Jangka Panjang adalah informasi-informasi yang disimpan dalam ingatan kita
untuk keperluan di masa yang akan datang
3. Tulving’s Theory of Multiple Memory Systems => Menurut
Tulving, Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yang terdiri dari tiga
sistem Memori yaitu :
o
Memori Prosedural adalah Memori mengenai
bagaimana caranya melakukan sesuatu, misalnya Memori mengenai bagaimana caranya
mengupas pisang lalu memakannya
o
Memori Semantik: Memori mengenai
fakta-fakta, misalnya Memori mengenai ibukota-ibukota Negara. Kebanyakan dari
Memori Semantik berbentuk verbal
o
Memori Episodik: Memori mengenai
peristiwa-peristiwa yang pernah dialami secara pribadi oleh individu di masa
yang lalu. Misalnya Memori mengenai pengalaman masa kecil seseorang
Studi tentang memori pertama-tama
berhasil dibawakan oleh seorang ahli psikologi Jerman Herman Ebbinghaus
(1850-1909) ke laboratorium (Squire dan Kadel 1999 :3-4) untuk dipelajari
secara objektif dan kuantitatif. Dari penelitiannya, muncul dua macam memori,
yaitu : memori yang hidup singkat dan memori hidup lama.
Psikologi amerika William James tahun
1890-an kemudian mengembangkannya lebih lanjut dengan lebih menjamkan perbedaan
antara memori jangka pendek ( short-term memory ) dengan memori jangka panjang
( long-term memory ).
Memori manusia juga terbagi kepada
beberapa jenis. Jenis memori ini berdasarkan media pesanan diterima oleh kita.
Jenis-jenis memori tersebut diantaranya adalah: memori visual :mendapati bahwa
mudah mengambil maklumat baru melalui gambar, gambar rajah, carta, film, dll. Memori
audio: memori ini untuk penerima pesanan melalui audio yakni pertutuan
(verbal). Dan yang terakhir yaitu memori kinaestetik yaitu mendapati pembelajar
mudah mendapat maklumat melali meniru perlakuan yang di demonstrasikan dan
melibatkan pengambilan bahagian fisikal. Contohnya meniru bunyi kucing, membuat
mimik suara burung, dll.
Memori juga bersifat pelbagai. “Habit
Memory” kadangkala dipanggil sebagai “procedural memory”. Memori sedemikian
merupakan label kemahiran seperti menaip, bermain golf, menggunakan sudu-garfu,
menari, ataupun menyelesaikan teka-teki.
Cara Meningkatkan Kemampuan Memori
Tidak semua orang lahir
dengan otak yang jenius, yang menurut banyak orang sebagai syarat untuk
berprestasi. Itu tidak berarti bahwa kemampuan otak anda yang biasa saja tidak
dapat berprestasi melebihi mereka yang cerdas dan jenius. Semua tergantung dari bagaimana anda memaksimalkan kemampuan kerja
otak anda. Seperti halnya otot kita, semakin sering kita menggunakannya dan
melatihnya, maka semakin besar dan kuat kemampuannya. Begitu juga dengan otak
kita.
Orang yang memiliki kemampuan Memori yang sangat tinggi memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
o) Proses encoding yang majemuk dan bermakna.
o) Memiliki banyak cue dengan asosiasi tinggi
0) Banyak latihan
o) Proses encoding yang majemuk dan bermakna.
o) Memiliki banyak cue dengan asosiasi tinggi
0) Banyak latihan
“Hapuskanlah dari memori ucapan ataupun perbuatan
yang tidak menyenangkan dari orang lain dan gantilah memori tersebut dengan hal-hal
yang baik dan menyenangkan agar kebahagian itu akan selalu datang ^_^”.
Daftar
Pustaka
Dardjowidjojo,Soenjono.
2003. Psikolinguistik:Pengantar Pemahaman
Bahasa Manusia. Jakarta: Unika Atma Jaya
Solihudin,
Ichsan. 2010. Hypnosis For Student.Bandung:
Kaifa
http://psikologibrebesjateng.blogspot.com/2012/01/makalah-memahami-memori-manusia.html
Che
Omar,Hasuria, dkk. 2009. Bahasa verbal
dan bukan verbal I : Komunikasi, pendidikan dan penterjemahan.
Malaysia:Attin Press Sdn Bhd
0 comments:
Post a Comment